sastra adalah sesuatu yang indah, ia bebas dan siapapun bisa menjamah dengan otaknya melalui karya imajinatifnya yang dicoretkan di atas kertas-kertas keabadian dengan tinta-tinta yang begitu menakjubkan. so, express your self through literacy... (Kang Aso)
Jantuh Cinta
Dag-dig-dug
Detak jantung tak menentu
Melihat matanya yang indah
Bibirnya yang tipis,
Rambutnya yang terurai panjang halus
Bak bidadari yang pernah aku mimpikan;
Ketika malam sabtu
Hingga aku terbangun dari tempat tidurku
Raut wajahnya yang manis
Siapapun akan terpikat olehnya
Senyumannya
selalu menghiasi kecantikannya
Jatuh cinta
Mungkin itu yang sedang aku rasakan…?
Tak karuan,
Yang ada hanya bayangan wajahnya
Jatuh cinta
Apakah aku jatuh cinta…?
Padanya gadis belia teman sekolahku
Aku tidak bisa menjawabnya
Jatuh cinta
Senyum sendiri,
Perasaan bahagia dilanglang buana
Bagaikan berada di angkasa
Bercanda bersama angin hingga lupa waktu
Jatuh cinta
Mungkin ini bagiku yang pertama
Jatuh cinta
Aku jatuh cinta, jatuh cinta, jatuh cinta…
Mks, 11-5-09
Jika…
Jika aku adalah presiden
Aku akan melindungi semua masyarakatku
Dari kemiskinan
Dari kelaparan
Jika aku adalah pilot
Aku akan membawa penumpangku
Ke angkasa
Mengelilingi dunia ini
Jika aku adalah seorang ustadz
Aku akan memberikan orang-orang hina
Pemahaman tentang arti hidup
Tentang arti persaudaraan
Jika aku adalah seorang guru
Aku akan memberikan ilmu yang tak terhingga
Pada murid-muridku
Jika aku adalah paranormal
Aku akan meramalkan tentang
Dunia ini akan damai
Dan kehidupan akan diliputi perdamaian
Tapi sayang…
Aku hanya rakyat biasa
Hanya bisa mengikuti alur hidup dunia ini…
Apa yang mereka katakan atau mereka perbuat
Aku ada diantaranya…
Mks, 11-5-09
Kelap-Kelip
Jantung kota memancar
Mengkilat nan besar
Terbesit seonggok daging
Diantara suara-suara bising
Mereke diam,
Mereka suram,
Bersama waktu dan alam, hingga
Malampun menyambut kelam
Harapan,
Perjuangan, dan
Canda
Larut bersama hari
Bersama pagi,
siang,
Petang,
Lalu kelam oleh malam
Kelap-kelip kota menghiasi hidup
Hidup mereka yang kabur
Masa depan,
Kesuksesan
Seolah menjadi sasaran khayal yang indah
Kelip-kelip kota…
Hanya menjadi saksi bisu
Kehidupan mereka.
Mks, 120409
Dilema cinta
Semenjak kau hadir
Wajahmu gambarkan kebahagiaan
Indahnya pesonamu gambarkan kesetiaanmu…
Andai engkau bisa memilihku
Ku akan sambut ia dengan cinta…
Kucoba pahami dirimu dengan
Keterbatasanmu
Kucoba pagari hatiku dengan
Besi-besi nadiku…
Kelak,
Ku tak bisa lagi melihatmu…
Putus asa, kecewa, depresi
Menyatu dalam otak kananku
Karena engkau tak bisa aku raih
Kedalam alam mimpiku,
Khayalku,
Senandungku…
Enkau begitu jauh sangat jauh
Dari serp[ihan hidupku
Dan ku doakan engkau
Moga bahagia di taman impianmu
Makassar, 7 Oktober 2009
Jeritan Asa
Dihamparan panas ia meradang
Menerpa angin membising jiwa
Tubuhnya lunglai dalam angan
Dia terdiam dalam tangisnya
Gadis kecil ditawanan mentari
Membunyikan lonceng kehidupan
Menyibak tabir dalam sunyi
Apakah dia adalah raja?
Darah dalam nadi mengalir deras
Seakan mencabut kerongkongannya yang kering
Dalam tawa dia bersedih
Apakah alam ini akan bersahabat dengannya?
Bunyi loncengnya mengharap hujan
Hujan permata di tengah panas
Kakinya berdarah mengharap upah
Dalam jeritannya yang lugu
Dialah gadis kecil…
Meradang dalam perih
Mangais rupiah dalam asa…
Tengah laut, 28 Agustus 2009
Aku rindu
Goresan hati menangis pilu
Memandang sebuah asa berdebu
Dibawah kaki langit membiru
Aku terbesit dalam rindu
Wajahku sudah kusam
Masam
Kelam,
Nan suram
Aku rindu ….
Menepis perihku
Menembus dosaku
Aku rindu….
Pada-Nya yang mulia
Pada-Nya buana
Aku rindu….
Ingin kembali padaMu
Dalam relungan sukmaMu
mks, 17 oktober 2009
Kagum…
Semula engkau adalah simbol
Semula engkau adalah gadis
Kini,
Semua berbeda
Lebih dari sebuah simbol, dan
Lebih dari seorang gadis
Bidadari…?? Juga bukan…!!!
Engkau adalah gadis yang menyerupai bidadari,
Dalam senyuman itu
Ada simbolnya
Dalam tatapan itu ada cintamu…
Sungguh suci dan murni
Kehadiranmu merubah segala..
Segala yang kupikirkan,
Yang kujalani,
Yang kuimpikan
Mungkinkah engkau adalah akhir segalanya?
Kekaguman ini tiada terbendung
Datang dari hati,
Dari rasa sayang serta
Dari cahaya matamu yang;
Menggambarkan ketulusan,
Kesucian dan
Kemurnian cinta…
Rasa kagum ini hanya untukmu.
Mks, 7/10/09
Curi pandang
Diam membisu tanpa kata, ia hanya duduk disampingku
Ku coba meliriknya, namun dia hanya tersenyum kecil
Apakah arti senyuman itu?
Sepertinya dia mulai bosan dengan keadaan ini
Ia hanya diam dan terdiam tanpa kata
Seperti apakah dia?
Mungkinkah dia bintang yang ada dihamparan langit sana?
Ataukah dia hanya bulan separuh yang bertengger di atas kepalaku?
Mereka hanya bisa memandangku tanpa harus berkata…
Kucoba melirik kembali parasnya yang lugu, namun senyuman itu tetap ada…
Apakah senyuman itu ada sebuah makna?
Aku mencoba melihat lagi bintang dan bulan
Merekapun hanya bisa menertawakanku…
Akupun jadi terdiam dan menunduk malu
Samudra biru, 28 Agustus 2009
Bangsaku Menangis
Dalam genggaman-Nya
mereka terdiam,
menunduk
dan meneteskan airmata…
tangan mereka terasa hampa
dalam menjejaki sejarah kelam
ketika mengungkit masa suram
dalam pelukannmu mereka berduka
berbelasungkawa atas dirimu yang ditinggal pergi
kini bangsaku menangis,
meratap perih
menceritakan kepiluan
menceritakan keburukan moral
menceritakan tentang mereka yang lupa
bangsaku menangis lebih keras…
membelah bumi,
menghujam angkasa
kini kedamaian itu telah pergi
keadilan itu telah hilang
bangsaku menangis…
bangsaku menangis…
bangsaku menangis…
Asrama Bumi Gora, 030909
Merdeka…
Bangsa kita telah merdeka kawan
Mari kita bersorak
Meneriakan kemerdekaan ini
Merdeka…
Sekali merdeka tetap merdeka
Kita lawan para penjajah
Kita lawan kapitalisme,
Neoliberalisme..
Merdeka…
Bangsa ini bukan untuk dijajah lagi
Saatnya kita bangkit
Kita perkuat barisan
Melawan kolonialisme
Merdeka…
Tetaplah teriakkan kata merdeka
Meski ranjau ada dihadapanmu..
Merdeka….a….
Mks, 050909
Untukmu Aku Hadir
Dalam diamku…
selalu memikirkanmu
dalam sepiku…
selalu merindukanmu
dalam nafasku…
selalu ada namamu
dalam jiwaku…
selalu ada sosokmu
kan abadi,
kan bersemayam,
bersama khayalku,
bersama hatiku,
bersama pikiranku
cinta itu akan abadi
selama….
Aku dan engkau abadi..
Mks, 090909
Cintamu, nafasku
Aku hadir dalam setiap nafasmu…
Aku hidup dalam setiap denyutan nadimu
Aku tumbuh dalam setiap cintamu
Engkau adalah nafas,
Hidup, dan
Cintaku…
Jangan pernah kau berpaling dariku…
Mks, 120909
Inikah kita…??
Hai tuan berkalung surban..
Ijinkanlah hamba bertanya
Seperti apakah kita ini..??
Apakah mereka yang duduk di kursi empuk
Itu adalah kita?
Apakah mereka yang mengadahkan tangan di pinggiran jalan
Itukah kita?
Hai tuan berkalung surban…
Berikanlah hamba jawabannya…
Tuan,
Setiap kali hamba melihat mereka
Begitu rapi,
Berdasi..
Tapi berjiwa komunis..
Tak anyal juga…
Hamba melihat mereka
Bertelanjang kaki,
Hidup ditempat kumuh
Tapi berjiwa malaikat..
Inikah kita tuan?
Kalaupun ya.. jawabannya…!!
Kenapa kita harus seperti itu?
Kenapa kita tidak bisa hidup bersama?
Kenapa harus ada perbedaan?
Kenapa ada yang menindas, dan
Kenapa ada yang tertindas?
Tuan berkalung surban…
Kenapa kita seperti ini…??
Mks, 071009
Untuk Kaum Hawa
Hai kaum hawa…
Engkau adalah bunga
Begitu indah
Kau mekar di tengah usiamu
Menyebarkan wangi pada satiap kumbang
Kaum hawa…
Kau begitu indah untuk dihayati
Engkau begitu lemah
Jagalah dirimu
Dari kumbang jalang
Meskipun engkau tercipta untuk mereka
Mks, 8/11/09
Doa untuk sang ibu
Terdengar darah mengalir dinadiku
Meredam waktu yang lama terpisah
Bersama sang ibuku
Yang telah menungguku di sudut desaku
Hilir mudik penumpang kapal kesan-kemari
Menunggu kerabat yang hendak mengantarnya
Disini aku termenung
Memikirkan seorang ibu nan jauh disana
Dalam batin, jiwa dan ragaku
Hendak berkata bagaimana dengannya?
Sembilan tahun lamanya di negeri seberang
Mencari uang, mudah datang mudah pergi
Bertahun-tahun lamanya aku disini
Puluhan kapal telah aku lewati
Tapi waktu tiada mengijinkan aku untuk pergi
Hanyalah aku tengadahkan tangan untuknya
Seraya memohon ampun dan
Minta pada-nya selamtkanlah ibuku dari kehidupannya
“ya Allah berikanlah kekuatan pada ibuku
Kelak ia kan bertemu denganku
Hingga aku bisa membahagiakannya.
Mks, 8/11/09
Bimbang
Dalam relungan sukma-Mu ku bersujud
Memohon ampunan-Mu
Mengharap Keharibaan-Mu
Menjamah relung-relung sukmaku
yang sudah lama terkubur dalam keterpurukan
Aku terdiam di atas batu nisan
Menjejaki kisah hidupku
yang terkubur dalam nista
Ruang rindu menghimpit jiwaku
yang terserak dalam keangkuhanku
Ku terperangkap dalam gejolak sukma
Menghiasi langkah-langkah duniaku
Di alam mana ku akan berpijak
Menapaki setiap keringat nista
yang berpangku di atas lamunan dosaku
Kemana hendak langkah ini akan menuju
Meniti titah Illahi
Menghadap keharibaan-Nya
Memuja Asma-Nya
Berharap ampunan-Nya
Makassar, 310110
Penantian
fajar menyingsing menunggu petang
ombak berkejaran diiringan mentari
kucoba menyapa malam, girang..
bersama rindu yang ku nanti
kini...
mentari mengusikku dengan cahayanya
ku hanya tetap terjaga dari lamunanku...
membelit rindu dan asa yang lama tersimpan
makassar, 100210
Negeri Damai
Hening jiwaku mencari jawaban
Tentang ceritanya yang sakit..
Bangsaku sedang menangis
Ibu pertiwi ini sedang berduka..
Jangan kau kotori negeri ini,
dengan nyanyian sombongmu
jangan kau ucapkan sesuatu untuk negeri ini,
kalaulah hanya kebohongan
Negeri ini bukan negeri dongeng...
Orang-orang dengan mudah mengumbar dosa-dosa barunya
Hanya untuk kepentingannya
Mereka tidak pernah merasa akan mengusik kehidupan orang lain,
bahkan...
tidak akan pernah merasa diusik
Negeri ini...
Sudah bosan dengan celoteh kalian
Negeri ini...
butuh ketentraman dan perdamaian
Negeri ini...
negeri rakyat
Makassar, 100210
Budayaku
Budayaku gersang...
Mendayu hidup yang tak bermakna lagi
Anak bangsa di tepi-tepi kota
Melempar tanya tentangnya..
Dimana kembang yang dulu pernah subur?
mungkinkah layu,
dikarenakan kumbang yang tak bertanggungjawab?
Budayaku...,
kini makin gersang...
Arus mesin-mesin modernitas,
telah mnguburnya
Anak-anak di penggir desa
tiada lagi mendapat cerita tentangnya...
tentangnya yang unik dan universal
Budayaku gersang...
Hingga aku dan mereka,
tiada lagi mengenalnya..
Makassar, 100210
A hope
You are the apple of my eyes
Without you I can’t life
Only you whom I hope
To motivate my days
I know the sun couldn’t hold the moon, and
I know the earth so far from the sky
But, why we are like them…?, and
Why we didn’t close each other…?
Maybe god
Didn’t let me to take the moon
To light my world that in the darkness
Couldn’t I took the moon, could it..?, and
Put it in my world
To light my days that is the darkness?
May be god didn’t let me…
Mks, 101009
Struggle in Life
In his young
He responsible to life
It’s early days yet
To start all up
In his life
There is an idea
And now, all deleted be
But,
In his wildest dreams
He must struggle all
Even in trouble
In the young
He responsible to life
Pass his idea
Faced it’s a matter of life and death.
Mks, 101009
Let Me Go With You
When this eyes to be blind
When this ears to be deaf
Please forgive me
For something and anything bad
I can not thinking you
Without you inside of me
In my heart you were the only
Don not goes far away
And stay with me in a moment
You are my inspirations
You are my heaven
Bring me to fly with you
To find out peaceful place
I’m falling in love with you
Let me go with you
Let me go with you…
Arokke, 25/04/09
Ketika Kau Adalah Bungaku
Kuterbaring dalam ubun-ubun asmaramu
Menerawang kisah-kisah yang tak terlupakan
Kutergejolak dalam aroma nafasmu
Ketika kau adalah bungaku…
Dari itu,
dibalik salju ku berdiskusi
Bersama bisikkan hatimu, lembut…
Menyapa,
membelai setiap denyutan nadiku
Ketika kau adalah bungaku…
Makassar, 170210
Cinta Bukan Untukku
Diantara tatapan matamu, ayu…
Memberikan sebuah harapan
Cinta yang lama kun anti
Akankah kutemukan pada dirimua?
Memang…
Awalnya ku selalu mengagumimu
Senyuman manis senantiasa menghiasi bibir tipismu
Akupun terkagum-kagum..
Tapi,
Setelah ku tau, ternyata dirimu adalah hampa
Hilang…
Hilanglah semua harapan
Sebab dirimu bukanlah untukku…
Makassar, 170210
Takdir
Dalam sekat-sekat ruangan, bisu…
Mereka terbaring sembari menunggu nasib
Peti-peti kematian menanti
Dari takdir tuhan yang harus dinanti
Ku harus bagaimana…? Berkata pak tua
Sembari menepih...
Dan,
Seorang anak muda berteriak
Menjerit kesakitan..
Ruangan itu, seperti rumah tua yang tak berpenghuni
Dalam sekat-sekat ruangan, bisu
Mereka tetap terbaring…
Menunggu takdir antara hidup dan mati
Makassar, 170210